Kamis,malam (Percakapan via SMS,11.05 pm,7 April '05 )
Bro : Gimana kabar hari ini diajeng?Masihkah terbelenggu sesuatu yg telah terjadi?Pernahkah membandingkan antara akhwat dan ikhwan dalam menghadapi suatu masalah?Kebanyakan akhwat lebih mendahulukan perasaannya dari logikanya.Akibatnya lebih sulit melupakan masa lalu dibandingkan dg ikhwan.Bisa ambil kesimpulan?
Aku : Bro,tgl 14 besok dia married tp tdk dgku,selama ini dia telah memberi harapan pdku,tp dg egonya dia hempaskan angan2ku,sakit sekali rasanya.
Bro : Percaya taqdir kan?Semua ini adalah kehendakNya.Kalo kita bisa memahami hal ini,Insya Allah hati kita takkan terlalu terluka.Ini merupakan ujian keimananmu.........
Aku : Taqdir apa namanya,jika kami tak ada masalah dan masih berhubungan,lalu dg tiba2 saja pd saat itu juga dia kabarkan mau ta'aruf dg ce lain?dan dg mudahnya minta maaf dan suruh lupain semuanya?
Bro : Adalah manusiawi bila kita merasakan sakit hati.Ikhwan bukanlah jaminan,mending yg awam tapi kuat imannya.Berarti imannya dangkal dia,beruntunglah kamu tdk jd sama dia,krn org macam itu tak pantas jd pemimpin.Sakit hati hanya merugikan kita,dianya?hmm.....kayanya kok kejam banget dia.Adakah kesalahan yg kamu lakukan hingga dia berlaku begitu?keluarkan semua uneg2mu,jika itu bisa membuatmu lega....
Aku : Justru itu tak ada masalah,makanya aku tak percaya ketika dia katakan itu (mo ta'aruf),aku pikir mau bikin surprise,ternyata....?surprise yg menyakitkan,huh...malam ini aku jd senewen banget,benci rasanya,tapi bolehkah aku berharap bahwa pernikahan itu tak kan terjadi?
Bro : Hmm...boleh2 aja sih berharap begitu,tapi apa untungnya?Bisakah mengubah keadaan?Yang lebih penting dilakukan adalah keluar dr belenggu ini.Sayangi diri sendiri,jangan kalah.....
Aku : Makasih bro,atas saran dan supportmu,aku agak sedikit lega,dan aku dah ikhlasin atas semua yg menimpaku.Mudah2an tak akan terulang lagi padaku.
Bro : Aku selalu berdoa semoga diajeng mampu memahami dan menjalani "ketentuan" yg telah Allah gariskan,meskipun kadang pahit rasanya.Dan itulah hidup,sepahit apapun tetap harus dijalani
Bro : "Sesungguhnya di waktu malam ada saat tertentu jika seorang muslim memohon kebaikan dalam urusan dunia dan akhirat,kepada Allah tepat pada saat itu,niscaya Allah kan memberinya" (HR.Muslim)
Bro : Tak ingin belajar spt Rabiah Al Adawiyah?Beliau tak pernah risau akan cinta makhlukNya.Dan bahkan beliau tdk butuh dicintai selain cinta Rabbnya.Untuk kita ya tak usahlah macam itu kali (Semangat untukmu spy bisa lupakan masa lalu,aku yakin kamu bisa..)
Aku : Inginnya sih spt Rabiah Al Adawiyah,cintanya hanya tuk Rabb,tapi apa aku sanggup?lagipula bagaimana dg ini? "Bukan termasuk golonganku yg tak melakukan sunnahku" (Sabda Rasul)
Bro : Sebenarnya bisa saja,masalah utamanya adalah hati.Kalo hati kita bisa kendalikan dan menjaga untuk tetap bersih,dunia dan seisinya akan menjadi kecil.Galau,risau,cemas,dsb itu ada krn hati kita masih terpenuhi oleh "dunia",obatnya?...coba lihat QS.Ar Ra'd : 28
Bro : Ya jangan sampai begitu,akupun tak setuju.Ambil pelajaran dr cara beliau mensikapi "dunia",bukan mencontoh kesendiriannya,masih ingin jd wanita shalihah kan?Ikuti sunnah......
Aku : Kadang kesendirian membuatku enjoy aja,aku suka,tak ada yg usik,tak ada pikiran macam2,tak ada sakit hati,dsb
Bro : Tergantung kitanya,spt dlm firmanNya,"Dan dijadikan kamu berpasang2an,agar kamu saling mengenal......."Jadi,ya jangan menyendiri itu menyenangkan,justru dg sendiri itu lebih banyak godaannya,tetap jaga hati,ok?
